Rabu, 29 Mei 2013

0 komentar

Pagi....
Hening pagi margasatwa pun bernyanyi
Ku lepas rindu hati pada bukit dan petani
Matahariku, terbitlah...
Bukit...
Lama sudah kita tak pernah jumpa
Hari-hariku tenggelam disela-sela bus kota
Jiwaku beku, leburlah...
Sekarang semua telah kutinggalkan
Gedung-gedung dan bising jalanan
Dihatiku ku genggam kerinduan
Padamu bukit pedesaan
Kini....
Musim demi musim lewat lebih indah
Matahari bersinar menembus ke dalam hati
Membawa pesan perdamain
Ku ayunkan langkah ku reungkan tangan
Di bukit-bukit pedesaan...
                   Matahari diatas sana memancar
                   Kerbau-kerbau melenguh
                   Bukit-bukit gundul meratap terbakar
                   Burung-burung pun terbang liar
                   Angin bertiup mengeringkan ladang
                   Ikan-ikan mengambang dipermukaan
                   Kemarau dimana-mana
                   Menghanguskan kayu dan batu
                   Semua kembang yang sedang tumbuh
                   Terkulai ditanah menggapai buah
                   Menunduk atau menengadah
                   Langit tak hirau kepadamu
                   Harapan hanya pada bumi
                   Yang selama ini kita lukai


Abdi Falah, Rindu Alam
Maaf ya pak Abdi, puisine panjenengan gag tak temu dan gag tak kembalikan, maaf juga aku udah unggah puisinya gag bilang-bilang, hhehe tp puisinya bagus kok pak, imajinatif dan persuatif.... sepisan malih kula nyuwun ngapura njih pak kula lancang... hehhe (y)

Sabtu, 30 Juni 2012

Solo Batik Carnival 5 (METAMORFOSA sebuah BATIK)

0 komentar