Pagi....
Hening pagi margasatwa pun bernyanyi
Ku lepas rindu hati pada bukit dan petani
Matahariku, terbitlah...
Bukit...
Lama sudah kita tak pernah jumpa
Hari-hariku tenggelam disela-sela bus kota
Jiwaku beku, leburlah...
Sekarang semua telah kutinggalkan
Gedung-gedung dan bising jalanan
Dihatiku ku genggam kerinduan
Padamu bukit pedesaan
Kini....
Musim demi musim lewat lebih indah
Matahari bersinar menembus ke dalam hati
Membawa pesan perdamain
Ku ayunkan langkah ku reungkan tangan
Di bukit-bukit pedesaan...
Matahari diatas sana memancar
Kerbau-kerbau melenguh
Bukit-bukit gundul meratap
terbakar
Burung-burung pun terbang
liar
Angin bertiup mengeringkan
ladang
Ikan-ikan mengambang
dipermukaan
Kemarau dimana-mana
Menghanguskan kayu dan batu
Semua kembang yang sedang
tumbuh
Terkulai ditanah menggapai
buah
Menunduk atau menengadah
Langit tak hirau kepadamu
Harapan hanya pada bumi
Yang selama ini kita lukai
Abdi Falah, Rindu Alam
Maaf ya pak Abdi, puisine panjenengan gag tak temu dan gag tak
kembalikan, maaf juga aku udah unggah puisinya gag bilang-bilang, hhehe tp
puisinya bagus kok pak, imajinatif dan persuatif.... sepisan malih kula nyuwun
ngapura njih pak kula lancang... hehhe (y)